4 Pesawat Modifikasi Cuaca Dikerahkan untuk Pembangunan Bandara IKN

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
3 Min Read

4 Pesawat Modifikasi Cuaca Dikerahkan untuk Pembangunan Bandara IKN

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengerahkan 4 pesawat untuk modifikasi cuaca guna mendukung kelancaran pembangunan Bandara VVIP di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. “Kami telah menggunakan empat pesawat teknologi modifikasi cuaca untuk mengatur kondisi udara, namun hujan masih terus turun,” kata Budi saat acara Kick Off Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024 di Jakarta, Minggu (21/7).

Budi menjelaskan bahwa tantangan utama dalam pembangunan Bandara VVIP IKN, yang dinamakan Nusantara Airport, adalah hujan yang terus-menerus melanda wilayah Kalimantan Timur. Sebagai contoh, pada bulan Juni lalu, selama 30 hari, waktu efektif untuk pembangunan Bandara VVIP hanya delapan hari karena hanya pada hari-hari tersebut cuaca cerah.

Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam upaya modifikasi cuaca demi mendukung proyek pembangunan Bandara tersebut. “Memang di Kalimantan Timur hujan hampir setiap hari. Bulan lalu (Juni), hanya delapan hari yang bisa digunakan untuk pekerjaan pembangunan Bandara VVIP IKN,” jelas Budi.

Meski menghadapi tantangan cuaca, Budi menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan Bandara VVIP IKN. Ia juga mengungkapkan bahwa pada Kamis (25/7), ia akan diundang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan kemajuan proyek tersebut.

Bandara VVIP IKN ditargetkan beroperasi pada 1 Agustus 2024 untuk mendukung upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Progres fisik pembangunan Bandara hingga minggu ke-25 mencakup berbagai pekerjaan, seperti pemasangan baja, instalasi pipa plumbing, atap, dinding, dan elektrikal di Terminal VVIP, serta struktur lainnya di berbagai gedung terkait.

Presiden Jokowi sebelumnya menyebutkan bahwa kemajuan pembangunan di IKN mundur dari target awal akibat hujan deras, yang juga menyebabkan penundaan rencana beliau untuk mulai berkantor di IKN pada Juli. “Targetnya memang Juli, tetapi hujan deras di IKN menyebabkan pekerjaan banyak yang tertunda,” kata Jokowi saat ditemui sebelum keberangkatannya ke Uni Emirat Arab pada Selasa (16/7).

Namun, Jokowi menyatakan bahwa penundaan tersebut adalah hal biasa dalam proyek besar dan menambahkan bahwa infrastruktur dasar seperti pasokan air dan listrik akan segera siap.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *