Bos Nvidia Soroti Pentingnya Infrastruktur AI di Taiwan
Bos Nvidia Soroti Pentingnya Infrastruktur AI di Taiwan. Taipei, 10 Juni 2024 – Kepulangan CEO Nvidia, Jensen Huang, ke tanah kelahirannya, Taiwan, mengundang banyak perhatian. Kunjungannya kali ini tidak hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga untuk menyoroti pentingnya membangun infrastruktur yang mendukung teknologi kecerdasan buatan (AI).
Huang, yang kekayaannya mencapai Rp 1.700 triliun, menekankan bahwa Taiwan memainkan peran penting dalam industri teknologi global.
“Taiwan merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, pilar dunia yang mantap,” ujar dia, seperti dikutip dari CNN Internasional, Senin (10/6/2024).
Antusiasme Penggemar dan Komitmen untuk Taiwan
Kedatangan Huang di Taiwan disambut dengan antusiasme besar. Ia menghadiri pameran Computex, di mana ia diserbu oleh para peserta acara dan menjadi bahan perbincangan di media sosial.
Huang juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan para penggemar, menjawab pertanyaan mereka, dan memberikan tanda tangan.
Selain itu, ia juga bertemu dengan pendiri TSMC, Morris Chang.
Huang, yang dikenal sebagai salah satu orang paling berpengaruh di industri teknologi, menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan teknologi di Taiwan.
“Kami telah melakukan teknologi, rekayasa, dan bisnis di Taiwan selama hampir tiga dekade, dan kami akan terus melakukannya,” jelasnya.
Kunjungan di Tengah Ketegangan China-Taiwan
Kedatangan Huang bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Taiwan dan China. Kapal perang dan jet tempur Beijing melakukan latihan militer di sekitar Taiwan.
Meskipun demikian, Huang tidak terpengaruh oleh situasi tersebut. Ia tetap fokus pada misinya untuk mempromosikan teknologi AI di Taiwan.
Kisah Inspiratif dari Tukang Cuci Piring Menjadi Raja AI
Di balik kesuksesannya yang luar biasa, Huang memiliki kisah inspiratif. Lahir di Taipei pada 17 Februari 1963, Huang menghabiskan masa kecilnya di Taiwan dan Thailand.
Namun, karena perang Vietnam dan kekacauan di Asia Tenggara, orang tuanya mengirimnya ke Oneida, Kentucky,Amerika Serikat.
Di AS, Huang dikenal sebagai pekerja keras. Ia bahkan bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran cepat saji Denny’s saat masih SMA.
Huang kemudian memperoleh gelar teknik elektro dari Oregon State University dan gelar master di bidang yang sama dari Stanford University pada tahun 1992.
Perjalanan Karir dan Kebiasaan Sederhana
Ide Nvidia sebenarnya lahir di Denny’s, tempat Huang dan dua temannya bertemu dan mendiskusikan rekayasa chip untuk grafik 3D realistis pada PC.
Meskipun sudah sukses, Huang tetap rendah hati. Ia tidak suka memamerkan kekayaan dan bahkan sering terlihat makan di kaki lima.
Pada Desember 2023, Huang tertangkap kamera sedang menikmati makanan kaki lima di Hanoi, Vietnam, termasuk bekicot dan kopi telur.
Kebiasaan ini menunjukkan bahwa Huang tetap membumi meskipun telah mencapai puncak kesuksesan.
Kunjungan Huang ke Taiwan merupakan momen penting untuk industri teknologi di pulau tersebut. Komitmennya untuk mengembangkan AI di Taiwan diharapkan dapat membawa kemajuan dan manfaat bagi masyarakat.