Apakah Sering Mengkonsumsi Micin Dapat Membuat Anak Menjadi Bodoh?
Micin atau monosodium glutamate (MSG) adalah salah satu jenis perasa masakan yang umum digunakan untuk menambahkan rasa gurih atau umami pada makanan. Ditemukan pertama kali oleh Kikunae Ikeda, seorang profesor kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1908, rasa gurih micin berasal dari proses pengolahan rumput laut.
Micin terbuat dari molekul garam natrium yang dikombinasikan dengan air dan asam amino L-glutamat. Kombinasi ini menghasilkan rasa gurih yang mirip dengan umami alami yang terdapat pada rumput laut. Asam glutamat, komponen utama dalam micin, merangsang sel-sel saraf otak untuk menghasilkan sensasi rasa gurih yang menyenangkan saat makan, sehingga membuat makanan terasa lebih lezat dan menambah selera.
Meskipun ada kekhawatiran di masyarakat bahwa micin bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk sindrom restoran China yang pernah menjadi kontroversi di Amerika Serikat pada tahun 1960-an, faktanya penggunaan msg telah dianggap aman oleh berbagai lembaga pengawas kesehatan dunia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), serta Kementerian Kesehatan RI, semuanya menyatakan bahwa MSG aman digunakan sebagai bahan tambahan makanan.
Meskipun demikian, beberapa orang mungkin mengalami reaksi yang sensitif terhadap MSG, yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, berkeringat, mual, atau nyeri dada. Namun, klaim bahwa micin dapat menyebabkan kerusakan otak atau membuat seseorang “bodoh” tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
Secara alami, asam glutamat juga terdapat dalam beberapa makanan segar seperti tomat dan keju, menunjukkan bahwa konsumsi msg dalam jumlah wajar cenderung aman bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa seperti halnya bahan makanan lainnya, penggunaan micin sebaiknya dalam batas yang wajar dan disertai dengan gaya hidup sehat secara umum.