Dukungan Lingkungan Kunci dalam Mencegah Kasus Bunuh Diri di Kalangan Usia Muda

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
3 Min Read

Dukungan Lingkungan Kunci dalam Mencegah Kasus Bunuh Diri di Kalangan Usia Muda

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan bahwa kasus bunuh diri di kalangan usia muda di Indonesia tergolong tinggi. Data dari BRIN mencatat sekitar 2.500 kasus bunuh diri yang dilaporkan sepanjang tahun 2022.

Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN, Yurika Fauzia Wardhani, menjelaskan bahwa beberapa faktor penyebab utama kasus bunuh diri pada usia muda meliputi tekanan akademis dan sosial.

Faktor Penyebab Bunuh Diri di Kalangan Usia Muda

Yurika Fauzia Wardhani menyoroti bahwa tekanan yang datang dari lingkungan akademis dan sosial dapat memengaruhi kesehatan mental remaja. Tekanan ini sering kali membuat mereka merasa tidak mampu mengatasi beban yang dihadapi, sehingga meningkatkan risiko terjadinya tindakan bunuh diri.

Psikolog Anak, Keluarga, dan Remaja, Arijani Lasmawati, menambahkan bahwa faktor penerimaan dari lingkungan sekitar juga berperan penting dalam mencegah bunuh diri. Arijani menjelaskan bahwa dukungan dari orang dewasa dan lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk membantu remaja mengatasi perasaan depresi dan putus asa.

“Penting bagi setiap individu untuk merasa diterima. Kita semua berhak untuk dicintai dan tidak pantas untuk menyakiti diri sendiri apapun alasannya,” ungkap Arijani dalam bincang-bincangnya dengan Pro3 RRI pada Selasa (31/7/2024).

Perasaan Tidak Diterima sebagai Penyebab Bunuh Diri

Arijani menjelaskan bahwa salah satu penyebab bunuh diri pada usia muda adalah perasaan tidak diterima oleh lingkungan sekitar. Contohnya, anak-anak yang memiliki gangguan neurodevelopmental disorder sering kali merasa terisolasi dan dibuli.

“Dalam pengalaman saya, saya pernah menemui kasus bunuh diri pada individu dengan gangguan neurodevelopmental disorder. Mereka merasa berbeda dan sering dibuli, yang menyebabkan tekanan psikologis yang berat,” jelas Arijani.

Pengaruh Peran Orang Tua

Arijani juga menyoroti peran orang tua dalam perkembangan anak. Menurutnya, kecenderungan orang tua yang terlalu memanjakan anak dapat membuat anak lebih mudah putus asa ketika menghadapi tekanan.

“Orang tua yang tidak melatih anak-anak untuk menghadapi tantangan dan tekanan hidup dapat membuat anak-anak menjadi lebih mudah putus asa dan cenderung mengalami masalah mental,” kata Arijani.

Langkah Pencegahan

Untuk mencegah bunuh diri di kalangan usia muda, Arijani mengimbau pentingnya penerimaan dan dukungan dari lingkungan sosial dan keluarga. Selain itu, orang tua diharapkan untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak agar mereka dapat menghadapi tekanan dengan cara yang sehat.

Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya dukungan emosional dan penerimaan, diharapkan angka kasus bunuh diri di kalangan usia muda dapat menurun dan kesehatan mental remaja dapat lebih terjaga.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *