Hari Anak Nasional : Peluang Emas untuk Melindungi Anak dari Polio dan Stunting
Hari Anak Nasional (HAN) 2024 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan momen penting untuk menegaskan komitmen kita dalam melindungi anak-anak Indonesia dari ancaman penyakit serius, khususnya polio dan stunting. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk menekankan dua prioritas utama dalam menjaga kesehatan anak: pencegahan stunting dan perlindungan dari polio.
Fokus Utama: Pencegahan Stunting
Stunting, yang merujuk pada pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, merupakan masalah serius yang berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Kemenkes telah merancang berbagai intervensi strategis untuk mencegah stunting, termasuk program gizi dan edukasi kepada masyarakat. Intervensi ini bertujuan memastikan setiap anak menerima asupan gizi yang cukup dan seimbang sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun, periode kritis bagi pertumbuhan mereka.
Ancaman Polio : Mengapa Kita Harus Waspada
Polio, penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio, dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan kematian. Meskipun sudah ada vaksin yang sangat efektif untuk mencegah penyakit ini, Indonesia masih menghadapi risiko tinggi terhadap polio. Penilaian risiko oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa Indonesia tergolong negara dengan risiko tinggi polio, khususnya polio tipe 2.
Sejak akhir 2022, beberapa provinsi di Indonesia, seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten, telah melaporkan kejadian luar biasa (KLB) polio tipe 2. Kasus polio tipe 1 juga telah ditemukan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, yang kemudian dinyatakan sebagai KLB. Temuan ini menegaskan perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif.
Strategi Imunisasi: Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
Untuk mengatasi ancaman ini, pemerintah meluncurkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Tujuan dari PIN Polio adalah untuk menghentikan penyebaran virus polio dan meningkatkan kekebalan anak-anak di seluruh Indonesia. PIN Polio dilaksanakan dalam dua tahap, dengan target utamanya adalah memberikan dua tetes vaksin polio kepada 95% dari sasaran yang telah ditentukan.
Tahap pertama PIN Polio telah dilaksanakan sebelumnya, dan tahap kedua dijadwalkan dimulai pada 23 Juli 2024, bersamaan dengan Hari Anak Nasional (HAN) 2024. Pada tahap kedua ini, sebanyak 16.420.460 anak di 27 provinsi, termasuk Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Lampung, dan Yogyakarta (kecuali Kabupaten Sleman), akan menjadi sasaran imunisasi.
Harapan dan Tujuan
Dengan pelaksanaan PIN Polio dan berbagai upaya pencegahan stunting, pemerintah berharap dapat memberikan perlindungan yang optimal bagi anak-anak Indonesia. Syahrir, Juru Bicara Kemenkes, menekankan pentingnya imunisasi dalam memutus rantai transmisi virus polio dan melindungi generasi mendatang dari penyakit yang dapat dicegah ini.
Hari Anak Nasional 2024 harus menjadi momentum bagi seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk berkolaborasi dalam memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan perlindungan yang mereka butuhkan. Melalui imunisasi dan pencegahan stunting, kita dapat membangun masa depan yang lebih sehat dan lebih baik bagi anak-anak kita, serta memastikan bahwa mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.