Hati-Hati! Kesepian Dapat Meningkatkan Risiko Stroke

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
3 Min Read

Hati-Hati! Kesepian Dapat Meningkatkan Risiko Stroke

Merasa kesepian dan terisolasi dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama pada orang lanjut usia. Studi terbaru mengungkapkan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko stroke pada kelompok usia ini.

Menurut Euro News, peneliti dari Harvard telah mempelajari data lebih dari 12.000 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas dan mengamati tingkat kesepian mereka selama dua kali dalam empat tahun. Studi ini membandingkan tingkat kesepian dengan kejadian stroke dan hasilnya dipublikasikan di jurnal eClinicalMedicine.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang mengalami nya pada penilaian pertama memiliki risiko stroke 25 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merasakannya. Selain itu, mereka yang melaporkan perasaan kesepian secara konsisten pada kedua penilaian memiliki risiko stroke 56 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang secara konsisten tidak merasa terisolasi.

“Kesepian kini semakin dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius. Temuan kami lebih jauh menggarisbawahi mengapa hal ini terjadi,” kata Yenee Soh, peneliti utama dari departemen ilmu sosial dan perilaku Harvard.

Soh menambahkan, “Jika kesepian dialami secara kronis, penelitian kami menunjukkan bahwa hal itu mungkin berperan penting dalam kejadian stroke, yang merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian jangka panjang di seluruh dunia.”

Sementara itu, mereka yang hanya mengalami kesepian sesekali tidak menunjukkan peningkatan risiko stroke yang signifikan.

Mengatasi Kesepian

“Penilaian berulang terhadap kesepian dapat membantu mengidentifikasi mereka yang mengalami kesepian kronis dan berisiko lebih tinggi terkena stroke. Mengabaikan perasaan kesepian, baik secara individu maupun kolektif, dapat berdampak besar pada kesehatan,” ujar Soh.

“Intervensi harus secara spesifik menargetkan kesepian, yang merupakan persepsi subjektif dan tidak boleh disamakan dengan isolasi sosial,” tambahnya.

Para peneliti menekankan perlunya studi lebih lanjut untuk memahami mekanisme yang mendasari hubungan antara kesepian dan risiko stroke.

Kesepian adalah masalah yang meluas, dengan jutaan orang di Eropa mengalaminya. Survei 2022 menunjukkan bahwa sekitar 13 persen responden merasa kesepian hampir sepanjang waktu.

Kesepian bukan hanya faktor risiko potensial stroke; isolasi sosial juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 50 persen dan risiko penyakit jantung sebesar 29 persen, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. Selain itu, kesepian berhubungan dengan tingkat depresi, kecemasan, dan bunuh diri yang lebih tinggi.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *