Indonesia Punya Semua! 5 Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM Bensin

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
3 Min Read

Indonesia Punya Semua! 5 Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM Bensin

Indonesia masih sangat bergantung pada Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama untuk sektor transportasi. Tingginya permintaan BBM dalam negeri diikuti dengan tingginya impor BBM. Pada tahun 2023, total impor produk BBM RI mencapai 26,8 juta kiloliter (kl), sementara konsumsi BBM dalam negeri tercatat sebesar 36 juta kl khususnya jenis gasoline atau bensin.

Menurut Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, penjualan BBM mencapai 80,4 juta kl, dengan penjualan tertinggi untuk produk Biogasoil sebesar 35,7 juta kl, disusul Gasoline RON 90 sebesar 30,2 juta kl.

Indonesia dan negara-negara lain tengah berusaha mengurangi emisi karbon melalui target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satu langkah penting adalah mengurangi konsumsi BBM yang menghasilkan emisi karbon tinggi.

Berikut Adalah Beberapa Bahan Bakar Alternatif Pengganti BBM Yang Bisa Digunakan Di Indonesia :

  1. Bioetanol
    • Bioetanol sedang dikembangkan di Indonesia sebagai bahan campuran BBM. Diproduksi dari tetes tebu atau molase, serta tanaman lain seperti padi, jagung, singkong, dan sorgum. Saat ini, produksi bioetanol mencapai sekitar 40 ribu kiloliter (kl) per tahun, dengan target mencapai 1,2 juta kl pada tahun 2030 untuk mengurangi impor BBM hingga 60%.
  2. Bahan Bakar Gas (BBG)
    • Gas bumi menjadi sumber energi yang diandalkan dalam transisi energi karena emisinya lebih rendah dibandingkan batu bara. Indonesia memiliki pasokan gas yang melimpah, dan gas bumi menjadi pilihan yang cocok untuk sektor transportasi.
  3. Kendaraan Listrik
    • Penggunaan kendaraan listrik tengah didorong di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Biaya pengisian daya kendaraan listrik melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hanya Rp 3.500 per liter equivalent.
  4. Hidrogen
    • Hidrogen sebagai energi baru memiliki potensi besar di Indonesia dengan perkiraan potensi mencapai 32 juta ton per tahun. Permintaan hidrogen di Indonesia diprediksi antara 9,8 juta hingga 13 juta ton per tahun.
  5. Bioavtur
    • Pertamina melalui Subholding Refining & Petrochemical berkomitmen menyediakan BBM ramah lingkungan, termasuk Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur. Bioavtur diproduksi di Green Refinery Kilang Cilacap dengan campuran minyak sawit sebesar 2,4% dan kapasitas 9.000 barel per hari.

Upaya ini merupakan langkah penting menuju transisi energi dan pencapaian target Net Zero Emission 2060.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *