Inovasi Benih Mengatasi Tantangan Pertanian Tanaman Pangan
Sejumlah kendala dalam dunia pertanian, khususnya tanaman pangan, kini mulai teratasi berkat temuan benih baru. Salah satu terobosan penting adalah varietas jagung yang dapat ditanam di dataran tinggi.
Temuan-temuan ini dipamerkan dalam acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan yang diselenggarakan di Soreang, Kabupaten Bandung. Acara ini menampilkan benih-benih inovatif yang dihasilkan oleh para ahli pertanian.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, saat membuka acara tersebut pada Sabtu, 27 Juli, menyatakan, “Dalam kegiatan ini, kami memperkenalkan 195 varietas benih baru. Ini terdiri dari 79 varietas padi inbrida, 10 varietas padi hibrida, 4 varietas jagung komposit, 29 varietas jagung hibrida, 10 varietas kedelai, 8 varietas kacang tanah, 10 varietas kacang hijau, 4 varietas ubi kayu, 13 varietas ubi jalar, 2 varietas sorgum, 1 varietas porang, serta berbagai varietas lokal termasuk padi inbrida, ubi kayu, ubi jalar, talas, dan hanjeli.”
Menurut Sudaryono, inovasi benih tanaman pangan yang dipamerkan mencakup padi, jagung, kacang hijau, dan tanaman pangan lainnya. “Dengan adanya ketersediaan benih ini, tidak ada alasan tanaman pangan tidak bisa ditanam di suatu daerah hanya karena kondisi geografis. Kami telah menemukan varietas yang sesuai dengan berbagai kondisi wilayah, baik dataran tinggi, rendah, maupun lahan rawa atau genangan air,” jelasnya.
Sebagai contoh, jagung yang umumnya ditanam di dataran rendah kini memiliki bibit baru yang cocok untuk ditanam di daerah tinggi seperti Wonosobo. Berbagai pilihan varietas tersedia untuk menyesuaikan dengan kontur tanah dan iklim setempat.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, juga memberikan dukungan terhadap Gebyar Perbenihan ini. Ia berharap ketersediaan bibit unggul dapat membantu Jawa Barat mengatasi permasalahan pangan. “Inovasi dalam perbenihan tanaman pangan ini sangat penting untuk mengatasi masalah pangan. Kami mendukung varietas unggulan padi, jagung, dan kacang-kacangan,” tandasnya.
1999; Birkenheuer et al cytotec for induction