Kemnaker Bahas Evolusi Hubungan Kerja Fleksibel dan Tantangan untuk Tenaga Kerja Muda di Indonesia

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
3 Min Read

Kemnaker Bahas Evolusi Hubungan Kerja Fleksibel dan Tantangan untuk Tenaga Kerja Muda di Indonesia

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, menyatakan bahwa dinamika dunia kerja saat ini mengarah pada peningkatan fleksibilitas hubungan kerja. Perubahan ini menjadi sangat relevan mengingat pertumbuhan jumlah tenaga kerja muda di Indonesia yang memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda dari generasi sebelumnya.

“Perubahan ini sejalan dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja muda di Indonesia, yang lebih cenderung mengadopsi model kerja fleksibel,” kata Anwar Sanusi dalam pidatonya pada acara Orientation for New Generation Faculty of Economic and Management Institut Pertanian Bogor (IPB), di Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/7).

Anwar menjelaskan bahwa tenaga kerja muda saat ini memiliki kemampuan teknologi digital yang sangat baik, yang memungkinkan mereka untuk bekerja dalam berbagai model kerja yang tidak konvensional. “Tenaga kerja muda saat ini sangat terampil dalam menggunakan teknologi digital, yang memungkinkan mereka untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja. Ini menciptakan dinamika baru dalam dunia kerja di mana batas antara pekerjaan dan hiburan menjadi semakin kabur,” ujarnya.

Fenomena pekerja digital nomaden, yang dikenal dengan konsep “worktainment,” semakin populer di kalangan tenaga kerja muda. Konsep ini menggabungkan elemen pekerjaan dengan hiburan, memungkinkan pekerja untuk menjalani gaya hidup yang lebih fleksibel dan seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. “Konsep worktainment ini memungkinkan pekerja untuk menjalani gaya hidup yang lebih seimbang dan menyenangkan, di mana pekerjaan dan hiburan saling berpadu dengan cara yang produktif,” jelas Anwar.

Menurut Anwar, perubahan ini menuntut penyesuaian dalam cara kita memandang hubungan kerja dan pengelolaan tenaga kerja. “Perubahan ini menuntut kita untuk berpikir ulang tentang bagaimana kita mengelola dan mengatur tenaga kerja. Fleksibilitas kerja harus diperhitungkan dalam kebijakan ketenagakerjaan dan manajemen sumber daya manusia,” katanya.

Dalam konteks ini, Anwar juga menekankan pentingnya bagi tenaga kerja muda untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya. “Pengembangan kompetensi yang berkelanjutan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan di masa depan. Dengan kompetensi yang memadai, tenaga kerja muda akan lebih siap menghadapi tantangan di pasar kerja yang semakin dinamis dan berubah cepat,” ujar Anwar.

Anwar berharap agar tenaga kerja muda di Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan bijaksana, sambil terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dunia kerja. “Penting bagi tenaga kerja muda untuk tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan demikian, mereka akan mampu memanfaatkan berbagai peluang yang ada dan menghadapi tantangan dengan lebih baik,” tutupnya.

Dengan meningkatnya fleksibilitas dalam hubungan kerja dan kemampuan teknologi digital yang terus berkembang, Anwar Sanusi berharap agar kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia dapat terus beradaptasi untuk mendukung tenaga kerja muda dan memfasilitasi mereka dalam mencapai kesuksesan di era modern ini.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *