Komisi X DPR Mendukung Penghapusan Jurusan IPA-IPS di SMA dengan Menyebut Contoh Lionel Messi

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
2 Min Read

Komisi X DPR Mendukung Penghapusan Jurusan IPA-IPS di SMA dengan Menyebut Contoh Lionel Messi

Anggota Komisi X DPR, Zainuddin Maliki, menyatakan bahwa dia tidak mempermasalahkan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang melakukan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA serta sederajat. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang kini telah menjadi Kurikulum Nasional.

Zainuddin menyatakan bahwa pihaknya telah menyetujui implementasi kurikulum ini secara bertahap, termasuk penghapusan jurusan-jurusan tersebut. Dia meyakini bahwa dengan diterapkannya kurikulum ini dengan baik, dapat memberikan bimbingan yang lebih baik dalam mengenali minat dan bakat siswa.

Namun, Zainuddin juga mengakui potensi kelemahan dari penghapusan jurusan-jurusan tersebut, mengingat sulitnya bagi siswa, yang sedang mencari identitas diri, untuk menentukan minat dan bakat mereka. Dia menganggap bahwa masa remaja adalah proses pencarian dan seringkali apa yang diminati pada saat ini tidak selalu mencerminkan minat sejati seseorang.

Meskipun demikian, Zainuddin percaya bahwa jika keputusan ini diterapkan dengan tepat, hasilnya bisa sangat baik. Dia mencontohkan kasus Lionel Messi yang sejak kecil sudah menunjukkan bakatnya dalam sepak bola, menekankan bahwa pendidikan yang efektif harus mengikuti minat dan bakat individu.

Wakil Ketua Komisi X, Dede Yusuf Macan, menambahkan bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang baru dan mendadak, karena telah direncanakan dan diuji coba selama beberapa tahun terakhir. Namun, Dede mengingatkan perlunya sosialisasi yang lebih baik mengenai keputusan ini, karena masih ada sebagian masyarakat yang belum memahaminya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, mengungkapkan bahwa sejumlah besar sekolah telah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka, dengan harapan bahwa hal ini akan membantu siswa untuk lebih fokus membangun pengetahuan yang relevan dengan minat dan rencana studi mereka ke depan.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *