Konsumsi Utama Masyarakat Miskin di Indonesia, Beras dan Rokok!

Febi Nugraha
Febi Nugraha - content writter
3 Min Read

Konsumsi Utama Masyarakat Miskin di Indonesia, Beras dan Rokok!

Komoditas makanan menjadi faktor utama yang menyebabkan garis miskin di indonesia meningkat menjadi Rp 582,93 ribu per Maret 2024. Beras merupakan kontributor terbesar dalam angka ini.

Menurut siaran pers Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip CNBC Indonesia pada Senin (8/7/2024), garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran minimum yang dibutuhkan untuk kebutuhan makanan dan non-makanan agar tidak tergolong miskin.

Penduduk dianggap miskin jika pengeluaran rata-rata per kapita per bulan mereka berada di bawah garis kemiskinan. Pada Maret 2024, garis kemiskinan tercatat sebesar Rp 582,93 ribu, naik 5,9% dibandingkan dengan Maret 2023 yang sebesar Rp 550,45 ribu.

Di daerah perkotaan, garis kemiskinan per Maret 2024 mencapai Rp 601,87 ribu, meningkat dari Rp 569,29 ribu pada Maret 2023. Sementara itu, di pedesaan, garis kemiskinan menjadi Rp 556,87 ribu, naik dari Rp 525,05 ribu pada Maret 2023.

Garis kemiskinan didominasi oleh komponen makanan, yang menyumbang 74,44% dari total garis kemiskinan, sedangkan komponen non-makanan menyumbang 25,56%. Hal ini menunjukkan bahwa komoditas makanan berperan lebih besar dibandingkan dengan komoditas non-makanan dalam menentukan garis kemiskinan.

Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak 25,22 juta orang per Maret 2024, menurun dari 25,90 juta orang pada Maret 2023. Meskipun demikian, angka ini masih sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19, yaitu 25,14 juta orang pada Maret 2019.

Rincian Garis Kemiskinan

Komoditas makanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan hampir sama di perkotaan dan pedesaan. Beras menyumbang 21,84% di perkotaan dan 25,93% di pedesaan. Rokok kretek filter menjadi penyumbang kedua terbesar dengan kontribusi 11,56% di perkotaan dan 10,90% di pedesaan.

Komoditas lainnya yang turut berkontribusi termasuk daging ayam ras (4,25% di perkotaan dan 2,86% di pedesaan), telur ayam ras (4,21% di perkotaan dan 3,36% di pedesaan), mie instan (2,41% di perkotaan dan 2,07% di pedesaan), serta gula pasir (1,73% di perkotaan dan 2,31% di pedesaan).

Konsumsi Utama Masyarakat Miskin di Indonesia, Beras dan Rokok!
Foto : Garis Kemiskinan Maret 2024. (Dok. BPS)
Garis Kemiskinan Maret 2024. (Dok. BPS)

Untuk komoditas non-makanan, sumbangan terbesar berasal dari perumahan (8,64% di perkotaan dan 8,34% di pedesaan), bensin (4,13% di perkotaan dan 3,90% di pedesaan), dan listrik (3,09% di perkotaan dan 1,85% di pedesaan). Sumbangan selanjutnya termasuk pendidikan, perlengkapan mandi, perawatan kulit, sabun cuci, serta pakaian jadi perempuan dewasa.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *