Kunjungan Netanyahu Dibayangi Belatung di Meja. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berkunjung ke Amerika Serikat minggu ini untuk berbagai pertemuan penting. Namun, kunjungannya tidak berjalan mulus dan diwarnai oleh aksi protes yang dilakukan oleh para pendukung Palestina.
Netanyahu tiba di Amerika Serikat dengan agenda utama berpidato di hadapan Kongres pada Rabu (24/7). Selain itu, ia juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump dalam sisa masa kunjungannya.
Sebelum kunjungan Netanyahu dimulai, para pengunjuk rasa pro-Palestina sudah memulai aksi mereka. Di Hotel Watergate, tempat Netanyahu dan delegasinya menginap, demonstran menyebarkan belatung dan serangga kecil lainnya di meja makan kamar Netanyahu dan rombongannya. Mereka juga menyebar belatung ke lantai hotel.
Aksi tersebut jelas dimaksudkan untuk mengganggu kenyamanan Netanyahu dan timnya selama menginap di hotel. Para pengunjuk rasa berharap dapat menyampaikan pesan kuat mengenai dukungan mereka terhadap hak-hak Palestina.
Kunjungan Netanyahu ke Amerika Serikat di tengah eskalasi konflik Israel-Palestina memang menjadi perhatian banyak pihak. Aksi protes dari kelompok pro-Palestina menunjukkan masih adanya pertentangan yang kuat terkait isu Timur Tengah ini.
Netanyahu sendiri diketahui akan berpidato di hadapan Kongres untuk membahas ancaman nuklir Iran dan mendukung kebijakan Israel di Tepi Barat. Pidato ini pun kemungkinan akan mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari kalangan Demokrat dan Republik di AS.
Di sisi lain, pertemuan Netanyahu dengan Presiden Biden juga menarik perhatian. Hubungan antara Israel dan AS di bawah pemerintahan Biden diharapkan dapat membaik setelah sempat mengalami ketegangan di era Trump.
Kesempatan Netanyahu untuk bertemu dengan mantan Presiden Trump juga menjadi sorotan. Keduanya memiliki hubungan dekat, dan Trump dikenal sangat pro-Israel selama masa kepemimpinannya.
Secara keseluruhan, kunjungan Netanyahu ke Amerika Serikat kali ini tidak hanya membahas isu-isu penting terkait Timur Tengah, tetapi juga diwarnai oleh aksi protes yang mencerminkan masih kuatnya sentimen pro-Palestina di kalangan masyarakat AS. Hal ini menunjukkan betapa rumitnya dinamika politik dan diplomasi di kawasan ini.