Risiko Keracunan Sushi, Tips Memilih Topping Aman untuk Menghindari Bahaya
Sushi adalah makanan khas Jepang yang sangat populer di Indonesia. Disajikan dalam bentuk nasi yang dikepal dengan ukuran sekali lahap dan dilengkapi dengan topping sayuran serta daging mentah atau matang, sushi telah menjadi favorit banyak orang.
Di antara berbagai jenis topping sushi, makanan laut seperti salmon, tuna, gurita, udang, belut, telur dadar, daging, tahu, dan kepiting imitasi adalah yang paling digemari. Sushi terdiri dari berbagai jenis, termasuk nigiri, sashimi, inari, gunkan, dan makimono. Namun, ada jenis sushi yang dapat meningkatkan risiko keracunan makanan.
Menurut Huffpost, Sam Martin, direktur senior dan pakar keamanan pangan di Microbac Laboratories, sushi dengan ikan mentah dapat berisiko tinggi menyebabkan keracunan makanan. Risiko ini tidak bergantung pada spesies ikan, melainkan pada cara ikan dipelihara dan disimpan.
“Bakteri berbahaya seperti Listeria monocytogenes, Vibrio, dan Salmonella sering ditemukan pada ikan mentah,” jelas Martin. “Kemunculan bakteri ini lebih dipengaruhi oleh lingkungan tempat ikan hidup dan metode pengolahan serta penyimpanan setelah penangkapan.”
Martin menyarankan agar ikan disimpan pada suhu di bawah 4,4 derajat Celsius untuk menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya. Jika Anda tidak yakin dengan proses penyimpanan dan pengolahan ikan, sebaiknya hindari konsumsi salmon mentah. Salmon diketahui memiliki risiko parasit yang lebih tinggi dibandingkan ikan lainnya, dengan peningkatan kasus cacing pita dalam beberapa waktu terakhir.
“Salmon mentah berisiko membawa bakteri berbahaya seperti Salmonella, Vibrio vulnificus, dan E. coli,” kata Martin. Selain salmon, belut juga dapat membawa parasit dan sering disajikan dalam keadaan dimasak untuk mengurangi risiko keracunan. Belut air tawar dalam keadaan mentah beracun bagi manusia, dan memasaknya dapat membunuh bakteri.
Martin juga mengingatkan bahwa tuna mentah, meskipun memiliki risiko parasit yang lebih rendah dibandingkan salmon, masih dapat menimbulkan risiko jika tidak diolah dengan benar.
Untuk mengurangi risiko keracunan saat mengonsumsi sushi, Dr. Will Bulsiewicz, seorang ahli gastroenterologi bersertifikat, menyarankan untuk memilih sushi dengan topping matang. Istilah “Sushi-grade Fish” atau ikan yang aman tidak diatur oleh Food and Drug Administration (FDA), sehingga tidak sepenuhnya menjamin keamanan. Mengonsumsi dengan topping matang adalah cara yang lebih aman untuk menghindari risiko kesehatan.