Ubah Air Seni Astronot Jadi Air Minum dalam Hitungan Menit. Perjalanan luar angkasa ke Stasiun Luar Angkasa (ISS) memang penuh dengan tantangan. Salah satu yang paling tidak menyenangkan adalah bagaimana para astronot buang air kecil. Selama bertahun-tahun, mereka menggunakan popok sekali pakai di dalam pakaian antariksa mereka, yang dikenal sebagai Maximum Absorbency Garment (MAG).
Namun, MAG memiliki beberapa kekurangan. Pertama, tidak nyaman dipakai dalam waktu lama, terutama saat perjalanan luar angkasa yang bisa memakan waktu hingga 8 jam. Kedua, MAG tidak mendaur ulang air seni, yang berarti air seni dibuang ke luar angkasa. Hal ini menimbulkan masalah limbah dan juga boros air.
Kini, para ilmuwan telah menemukan solusi yang lebih baik! Mereka mengembangkan sistem baru untuk menampung air seni astronot dan mendaur ulangnya menjadi air minum dalam hitungan menit.
Sistem ini masih dalam tahap pengujian awal, namun jika berhasil dikembangkan, teknologi ini akan menjadi terobosan besar dalam eksplorasi ruang angkasa.
Bagaimana cara kerjanya?
Sistem ini terdiri dari beberapa komponen:
- Pakaian dalam kompresi fleksibel: Dibuat dari bahan yang nyaman dan dilapisi kain antimikroba untuk mencegah bakteri.
- Cangkir silikon: Ditempatkan di bawah alat kelamin astronot untuk menampung air seni.
- Sensor kelembapan: Mendeteksi keberadaan air seni di dalam cangkir.
- Pompa vakum: Mengisap air seni dari cangkir ke dalam sistem penyaringan.
- Sistem penyaringan: Memurnikan air seni menjadi air minum yang aman dan berkualitas tinggi.
- Kantong penyimpanan: Menyimpan air minum yang dihasilkan.
Keuntungan sistem baru ini:
- Lebih nyaman: Astronot tidak perlu memakai popok yang tebal dan tidak nyaman dalam waktu lama.
- Lebih ramah lingkungan: Air seni didaur ulang menjadi air minum, sehingga tidak dibuang ke luar angkasa.
- Lebih hemat air: Air seni diubah menjadi air minum, sehingga astronot tidak perlu membawa banyak air dari Bumi.
- Lebih higienis: Sistem ini dirancang untuk mencegah bakteri dan infeksi.
Pengembangan sistem ini:
Sistem ini masih dalam tahap pengujian awal, dan para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk menyempurnakannya.
Mereka berharap sistem ini dapat diuji coba di ISS dalam waktu dekat.
Jika berhasil, teknologi ini dapat digunakan untuk misi luar angkasa yang lebih lama, seperti perjalanan ke Bulan atau Mars.
Terobosan baru ini menunjukkan bahwa para ilmuwan terus berusaha mencari solusi inovatif untuk mengatasi berbagai tantangan dalam eksplorasi ruang angkasa.
Pengembangan teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan dan kesehatan para astronot, tetapi juga akan membantu kita untuk menjelajahi ruang angkasa dengan lebih berkelanjutan.