361 Juta Data Email Bocor dan Dijual di Telegram. Para peneliti keamanan telah menemukan kebocoran data besar yang mengkhawatirkan, di mana 361 juta email, nama pengguna, dan kata sandi unik dijual di platform Telegram. Data ini dibanderol dengan harga yang sangat murah, hanya US$500 atau setara Rp 8,1 juta.
Kebocoran ini terungkap oleh Cyber Press, yang menemukan kumpulan data berukuran 122 GB dan berisi 2 miliar baris data dalam 1.700 file. Data tersebut dilaporkan terdiri dari berbagai sumber, termasuk pelanggaran data sebelumnya.
Lebih parahnya lagi, banyak email dan kata sandi dalam kumpulan data ini masih aktif dan dapat digunakan untuk mengakses berbagai platform online. Hal ini tentu menimbulkan risiko besar bagi para pengguna yang datanya bocor.
Menurut para ahli, kebocoran data ini dapat digunakan oleh penjahat siber untuk berbagai modus kejahatan, seperti:
- Penipuan phishing: Penjahat dapat menggunakan informasi yang bocor untuk mengirim email phishing yang tampak sah kepada para korban, menipu mereka untuk mengungkapkan informasi sensitif atau mengklik tautan berbahaya.
- Serangan pengambilalihan akun: Penjahat dapat mencoba masuk ke akun online para korban menggunakan email dan kata sandi yang bocor.
- Kejahatan identitas: Penjahat dapat menggunakan informasi yang bocor untuk mencuri identitas para korban dan melakukan penipuan atau aktivitas ilegal lainnya.
Berikut beberapa tips untuk melindungi diri dari kebocoran data:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online Anda. Hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun.
- Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun online Anda. 2FA menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta Anda memasukkan kode verifikasi dari perangkat Anda selain kata sandi.
- Berhati-hatilah dengan email phishing. Jangan klik tautan atau lampiran dalam email dari pengirim yang tidak dikenal atau mencurigakan.
- Periksa laporan pelanggaran data secara berkala. Anda dapat menggunakan situs web seperti Have I Been Pwned? untuk melihat apakah alamat email Anda pernah bocor dalam pelanggaran data.
- Gunakan perangkat lunak antivirus dan anti-malware yang tepercaya.
- Tetap up-to-date dengan patch keamanan terbaru untuk perangkat lunak dan sistem operasi Anda.
Kebocoran data ini adalah pengingat penting bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam melindungi informasi pribadi kita secara online.
Sebagai pengguna internet, kita harus selalu waspada dan proaktif dalam menjaga keamanan data diri.
Bagikan informasi ini kepada orang lain untuk meningkatkan kesadaran dan membantu mereka melindungi diri dari bahaya kebocoran data.