Duka Festival Hindu India: Puluhan Nyawa Melayang
Duka Festival Hindu India: Puluhan Nyawa Melayang. Lebih dari 116 orang kehilangan nyawa dalam tragedi festival keagamaan Hindu di India utara. Peristiwa ini menjadi yang terburuk dalam kurun waktu lebih dari satu dekade, dengan korban jiwa mencapai 116 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan.
Tragedi ini terjadi pada Selasa (2/7) di dekat Kota Hatras, Uttar Pradesh. Ratusan orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah dari seorang pemuka agama Hindu ternama. Saat khotbah hampir selesai, badai debu secara tiba-tiba menerjang,memicu kepanikan massal.
Dalam kepanikan tersebut, para peserta festival berdesak-desakan untuk menyelamatkan diri. Banyak yang terinjak-injak,terjatuh, dan bahkan terdorong ke selokan.
Menurut para pejabat setempat, jumlah pengunjung festival melebihi kapasitas yang diizinkan, memperparah situasi dan membuat evakuasi menjadi lebih sulit.
Peristiwa mematikan seperti ini bukan hal yang asing dalam festival keagamaan di India. Namun, tingginya jumlah korban jiwa dalam tragedi kali ini menjadikannya salah satu yang terburuk dalam sejarah.
Pemerintah India telah mengumumkan penyelidikan atas insiden ini dan berjanji untuk memberikan bantuan kepada para korban dan keluarga mereka.
Tragedi ini menjadi pengingat penting akan pentingnya langkah-langkah keselamatan yang memadai dalam acara-acara massal, terutama di daerah yang rawan cuaca ekstrem.
Berikut beberapa poin penting dari tragedi ini:
- Korban: Lebih dari 116 orang meninggal dan 50 orang lainnya terluka.
- Lokasi: Dekat Kota Hatras, Uttar Pradesh, India.
- Penyebab: Badai debu memicu kepanikan massal dan desak-desakan.
- Faktor yang memperparah: Jumlah pengunjung melebihi kapasitas yang diizinkan.
- Dampak: Pemerintah India menyelidiki insiden dan memberikan bantuan kepada para korban.
Tragedi ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara acara massal di seluruh dunia untuk memastikan keselamatan para pengunjung dan mencegah terulangnya kejadian serupa.