Ibu Suportif: Kunci Kecerdasan Kognitif Anak Sejak Dini
Ibu Suportif: Kunci Kecerdasan Kognitif Anak Sejak Dini. Para peneliti telah menemukan bahwa kemampuan kognitif anak yang memiliki ibu suportif dinilai berdasarkan berbagai aspek, seperti:
- Kemampuan mengucapkan dan memahami kosakata: Anak-anak yang diasuh oleh ibu suportif umumnya memiliki kosakata yang lebih luas dan lebih baik dalam memahami bahasa.
- Gerak tubuh: Perkembangan gerak tubuh anak juga menjadi indikator kecerdasan kognitif. Anak-anak yang diasuh oleh ibu suportif menunjukkan koordinasi dan kontrol motorik yang lebih baik.
- Perkembangan mental: Ibu suportif memberikan stimulasi dan pengasuhan yang tepat, sehingga anak-anak mereka menunjukkan perkembangan mental yang lebih optimal, termasuk kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan belajar.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Intelligence ini menemukan bahwa anak-anak yang memiliki ibu dengan sikap suportif cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi. Menariknya, hubungan positif ini tetap signifikan bahkan setelah mempertimbangkan faktor lain seperti kecerdasan ibu.
Curtis Dunkel, salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa temuan ini menunjukkan bahwa dukungan ibu memainkan peran penting dalam mempengaruhi kecerdasan umum anak pada awal kehidupan.
Meskipun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa efek ini berkurang pada masa dewasa, Dunkel menekankan bahwa dukungan ibu tetap memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan kognitif anak.
Dunkel lebih lanjut menjelaskan tentang efek Wilson, di mana heritabilitas kecerdasan meningkat seiring usia. Pada awal kehidupan, lingkungan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kecerdasan anak. Salah satu faktor lingkungan yang paling signifikan adalah dukungan ibu.
Oleh karena itu, menjadi ibu suportif merupakan salah satu investasi terbaik yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan kecerdasan kognitif anak sejak dini.
Tips Menjadi Ibu Suportif:
- Berikan kasih sayang dan perhatian penuh: Tunjukkan rasa cinta dan perhatian kepada anak secara verbal dan nonverbal.
- Jadilah pendengar yang baik: Dengarkan cerita dan keluh kesah anak dengan penuh perhatian dan tanpa menghakimi.
- Berikan stimulasi dan dorongan: Ajak anak bermain edukatif, bacakan buku cerita, dan berikan pujian atas usaha dan pencapaian mereka.
- Ciptakan lingkungan yang kondusif: Sediakan ruang belajar dan bermain yang nyaman dan bebas gangguan.
- Percaya pada kemampuan anak: Yakini bahwa anak memiliki potensi untuk belajar dan berkembang.
Dengan menjadi ibu yang suportif, Anda dapat membantu anak Anda mencapai potensi penuh mereka dan menjadi individu yang cerdas dan sukses.