Maraknya Praktik Joki Skripsi dan Tesis: Ancaman Pendidikan. Praktik joki dalam pengerjaan tugas akhir kuliah, khususnya skripsi dan tesis, semakin marak dan mengkhawatirkan. Meskipun dampak negatifnya sudah sering dibahas, namun fenomena ini masih terus terjadi.Kemudahan akses dan persepsi bahwa menggunakan jasa joki adalah solusi instan menjadi penyebab utama maraknya praktik ini.
Kasus MF, seorang lulusan perguruan tinggi swasta di Bandung, merupakan salah satu contoh nyata. Kesulitan dalam mengerjaan skripsi mendorongnya untuk mencari jalan pintas dengan menggunakan jasa joki. Dengan biaya sekitar dua juta rupiah, MF berhasil menyelesaikan skripsinya dalam waktu dua bulan. Ia hanya perlu menerima hasil akhir dari setiap bab dan menyerahkannya kepada dosen pembimbing.
Praktik joki tidak hanya terjadi pada tingkat S1, namun juga merambah ke jenjang S2 dan S3. YY, seorang mantan aparatur sipil negara, mengaku pernah menggunakan jasa joki tesis untuk meraih gelar magister. Menurutnya,tuntutan pekerjaan yang tinggi membuatnya sulit untuk fokus pada penyelesaian tesis. Dengan biaya yang tidak terlalu besar, ia merasa mendapatkan solusi yang praktis.
Beberapa faktor yang mendorong maraknya praktik joki antara lain:
- Beban tugas yang berat: Mahasiswa seringkali merasa kewalahan dengan banyaknya tugas kuliah dan kegiatan di luar kampus.
- Kurangnya pemahaman tentang pentingnya proses penulisan tugas akhir: Banyak mahasiswa yang hanya melihat tugas akhir sebagai formalitas yang harus dilalui untuk mendapatkan gelar.
- Kemudahan akses jasa joki: Jasa joki semakin mudah ditemukan, baik secara online maupun offline.
- Persepsi bahwa menggunakan jasa joki adalah solusi instan: Banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa menggunakan jasa joki adalah cara tercepat dan termudah untuk menyelesaikan tugas akhir.
Dampak negatif dari praktik joki sangatlah besar, antara lain:
- Penurunan kualitas pendidikan: Lulusan yang dihasilkan tidak memiliki kompetensi yang memadai karena tidak melalui proses belajar yang sebenarnya.
- Kerusakan integritas akademik: Praktik joki merusak nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam dunia pendidikan.
- Merugikan mahasiswa lain: Mahasiswa yang jujur dan berusaha menyelesaikan tugas akhir dengan kemampuan sendiri akan merasa dirugikan.
- Mengancam reputasi perguruan tinggi: Praktik joki dapat merusak reputasi perguruan tinggi dan meragukan kualitas lulusannya.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, antara lain:
- Perguruan tinggi: Memperkuat pengawasan terhadap proses penulisan tugas akhir, memberikan bimbingan yang lebih intensif kepada mahasiswa, dan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku plagiarisme.
- Dosen: Membimbing mahasiswa secara aktif dan memberikan pemahaman tentang pentingnya proses penulisan tugas akhir.
- Mahasiswa: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya integritas akademik dan menghindari praktik joki.
- Pemerintah: Membuat regulasi yang lebih ketat terkait praktik joki dan memberikan perlindungan kepada mahasiswa yang menjadi korban.
Praktik joki merupakan ancaman serius bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk memberantas praktik ini dan menciptakan lingkungan akademik yang bersih dan sehat.
Kata Kunci: joki skripsi, tesis, pendidikan tinggi, integritas akademik, plagiarisme, mahasiswa