Menelusuri Jejak Leluhur di Sumba: Temuan Arkeologi BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Arkeologi, Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan (PR ALMBB) telah melakukan serangkaian penelitian di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Hasil penelitian ini membuka tabir sejarah panjang dan budaya berkelanjutan di pulau tersebut, yang terukir dalam peninggalan-peninggalan arkeologi yang menakjubkan.
Penggalian Situs Melolo, Lambanapu, dan Mborombaku Mengungkap Kisah Masa Lalu
Salah satu temuan penting dari penelitian BRIN adalah di Situs Melolo, di mana para arkeolog menemukan 26 kerangka individu yang berusia ratusan ribu tahun. Temuan ini menjadi bukti kuat keberadaan manusia di Sumba sejak zaman prasejarah.
Di situs ini pula, ditemukan benda-benda kuno berbentuk kendi yang diukir, menunjukkan keahlian dan budaya masyarakat Sumba di masa lampau.
Situs Lambanapu, yang diekskavasi pada tahun 2015 dan 2016, memberikan gambaran tentang tradisi leluhur Sumba.Para arkeolog menemukan 52 makam leluhur dan 58 kuburan tanpa wadah makam.
Di situs ini pula, ditemukan peninggalan-peninggalan seperti cincin, mutiara, dan kendi tanah liat berhias.
Situs Mborombaku, yang terletak dekat Sungai Kadahang di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, diperkirakan sebagai lokasi pendaratan leluhur Sumba pertama kali.
Di situs ini, BRIN menemukan peninggalan keramik seladon fujian Dinasti Yuan dari abad ke-13, yang menunjukkan adanya interaksi dengan budaya luar.
Tradisi Budaya yang Berkelanjutan: Bukti Kekayaan Budaya Sumba
Penelitian BRIN di Sumba tidak hanya mengungkap sejarah masa lalu, tetapi juga menegaskan kekayaan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Menelusuri Jejak Leluhur di Sumba: Temuan Arkeologi BRIN
Beberapa tradisi budaya yang masih bertahan di Sumba antara lain:
- Kubur batu (reti)
- Adat sirih pinang
- Katoda (kain tenun tradisional)
- Rumah adat
- Ritual tengi watu (tarik batu)
- Ritual hamayang
- Ritual kematian
Tradisi-tradisi ini dilandaskan pada kepercayaan Marapu, yang menghormati leluhur dan menjaga ajaran nenek moyang dalam kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Penelitian Arkeologi untuk Memahami Asal Usul dan Keragaman Budaya
Kepala Pusat Riset ALMBB BRIN, Marlon Ririmase, menjelaskan bahwa prasejarah Austronesia merupakan bagian penting dalam riset arkeologi, terutama untuk memahami asal-usul masyarakat dan budaya Nusantara.
“Ini menjadi variabel penting dalam keragaman budaya masyarakat tradisional Indonesia,” ungkap Marlon.
Menurutnya, penelitian di Sumba menunjukkan hubungan antara migrasi penutur Bahasa Austronesia dengan kawasan sekitar, terkait dengan pengetahuan maritim dan teknologi bahari tradisional masyarakat Indonesia.
Penemuan-penemuan arkeologi di Sumba membuka prospek penelitian yang menarik di masa depan. Hal ini membuka peluang untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah, budaya, dan migrasi masyarakat di pulau tersebut,dan memberikan kontribusi penting bagi pemahaman kita tentang asal-usul dan keragaman budaya di Indonesia.