Petisi Minta Budi Arie Mundur Bertambah Ribuan Tanda Tangan. Situasi semakin memanas di tubuh pemerintah pusat. Kali ini, sorotan tertuju pada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi. Lebih dari 27 ribu orang telah menandatangani petisi yang menuntut agar Budi Arie segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Petisi yang dibuat oleh seorang warga negara bernama Nabila Tsaqifa ini diunggah di platform perubahan.org pada 8 Juni 2023. Dalam pernyataannya, Nabila menyatakan bahwa Budi Arie telah gagal menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Menkominfo.
“Budi Arie Setiadi telah gagal dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Ia terbukti tidak mampu melindungi hak-hak masyarakat digital di Indonesia,” tulis Nabila dalam petisi tersebut.
Berbagai isu menjadi sorotan utama, di antaranya kebijakan pemblokiran situs, penanganan masalah hoaks dan disinformasi, serta isu perlindungan data pribadi. Menurut para penandatangan, Budi Arie dianggap tidak kompeten dalam menangani permasalahan-permasalahan tersebut.
Selain itu, pemecatan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dinilai kontroversial juga turut mencoreng citra Budi Arie selama menjabat sebagai Menkominfo.
Menanggapi hal ini, Budi Arie menegaskan bahwa dirinya akan terus bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Ia juga menyatakan akan tetap fokus menjalankan program-program Kementerian Komunikasi dan Informatika demi kepentingan masyarakat.
Petisi Minta Budi Arie Mundur Bertambah Ribuan Tanda Tangan
“Saya akan tetap bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangan saya. Kami akan terus fokus menjalankan program-program Kementerian untuk kepentingan masyarakat,” ujar Budi Arie.
Meskipun demikian, akumulasi isu-isu kontroversial tersebut telah memancing reaksi keras dari publik. Petisi yang meminta Budi Arie mundur terus bertambah jumlah tanda tangannya dari hari ke hari.
Situasi ini jelas menciptakan tekanan politik yang tidak mudah bagi Budi Arie. Sebagai seorang menteri, tentunya ia dituntut untuk dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan mendapatkan kepercayaan publik. Namun, tampaknya masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Budi Arie untuk memulihkan citranya di mata masyarakat.