Rancangan Mobil Self-Driving di Beijing Bikin Sopir Nganggur. Pemerintah Beijing, China, tengah menggodok rancangan peraturan terkait penggunaan mobil self-driving untuk layanan ride hailing. Hal ini menandakan langkah maju dalam penerapan teknologi self-driving di sektor transportasi.
Rancangan peraturan tersebut masih dalam tahap awal dan memerlukan proses panjang, termasuk pengumpulan komentar publik hingga 29 Juli 2024. Proses ini bertujuan untuk membangun kerangka kelembagaan yang jelas, transparan, dan terukur bagi penggunaan mobil self-driving.
Langkah ini sejalan dengan ambisi Waymo, anak perusahaan Alphabet, yang telah membuka layanan taksi tanpa sopir berbasis aplikasi di San Francisco. Layanan “Waymo One” ini telah memiliki 300 ribu pengguna yang siap menggunakannya. Sebelumnya, layanan serupa juga telah diluncurkan di Phoenix dan secara terbatas di Los Angeles dan Austin.
Waymo berkomitmen untuk memperluas layanannya secara bertahap dan bertanggung jawab. Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah kota dan negara bagian, aparat keselamatan dan keamanan, serta penggiat keselamatan jalan, untuk memastikan layanannya aman, andal, dan ramah lingkungan bagi komunitas lokal.
Penerapan mobil self-driving dalam layanan ride hailing menawarkan beberapa potensi keuntungan, seperti:
- Efisiensi: Mobil self-driving dapat beroperasi tanpa perlu istirahat, sehingga meningkatkan efisiensi dan waktu tunggu yang lebih singkat bagi pengguna.
- Keamanan: Mobil self-driving dilengkapi dengan berbagai sensor dan teknologi canggih yang dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan.
- Kenyamanan: Pengguna dapat beristirahat atau melakukan aktivitas lain selama perjalanan, tanpa perlu fokus pada mengemudi.
Namun, di sisi lain, peralihan ini juga menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi para sopir taksi online yang berpotensi kehilangan pekerjaan. Diperlukan solusi dan langkah antisipasi yang tepat untuk membantu mereka beradaptasi dengan perubahan ini.
Pemerintah, perusahaan teknologi, dan pemangku kepentingan lainnya perlu bekerja sama untuk memastikan transisi yang adil dan berkelanjutan. Pengembangan teknologi self-driving dalam layanan ride hailing menghadirkan babak baru dalam industri transportasi. Penting untuk menyikapinya dengan bijak dan mempertimbangkan berbagai aspek, agar dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.