TikTok dapat Pemblokiran di AS: Trump Jadi Selebtok
TikTok dapat Pemblokiran di AS: Trump Jadi Selebtok. Platform media sosial TikTok menghadapi ancaman pemblokiran di Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Joe Biden menandatangani aturan baru. Dalam situasi ini, mantan Presiden dan mantan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump, tiba-tiba muncul di TikTok.
Trump membuat akun di TikTok dengan tujuan untuk menjangkau pemilih muda. Tidak butuh waktu lama bagi akun TikTok Trump untuk mendapatkan lebih dari 3 juta pengikut.
Keputusan Trump untuk bergabung di TikTok pada Sabtu (1/6) pekan lalu diyakini dapat membantu strategi kampanyenya, khususnya dalam menarik perhatian pemilih muda di kontesnya untuk kembali ke Gedung Putih.
Pada kontes tersebut, Trump akan bersaing dengan Biden, yang merupakan petahana dari Partai Demokrat, dalam Pemilihan Presiden yang dijadwalkan pada 5 November mendatang.
Sebelumnya, Biden telah membuat akun di TikTok dan berhasil mengumpulkan lebih dari 340.000 pengikut. Langkah Biden ini menimbulkan kontradiksi karena ia telah mendukung aturan pemblokiran TikTok yang digunakan oleh lebih dari 170 juta warga AS.
Aturan baru yang diteken oleh Biden memaksa TikTok untuk memilih antara dua opsi sulit. Pertama, induk perusahaan ByteDance asal China harus menjalankan divestasi terhadap TikTok. Jika tidak, TikTok akan diblokir secara nasional. Sebelumnya, TikTok telah dilarang untuk digunakan oleh pegawai pemerintahan di lingkungan kerja karena alasan keamanan nasional.
Trump mengunggah video pertamanya di TikTok dengan akun @realdonaldtrump pada akhir pekan lalu. Video tersebut segera mendapatkan 56 juta tayangan.
Dalam video tersebut, Trump memberikan sambutan kepada para pendukungnya di sebuah pertarungan Ultimate Fight Championship di Newark, New Jersey. “Saya akan menggunakan berbagai alat untuk berinteraksi dengan warga AS,” ujar Trump dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters.
Sebelum upaya pemerintahan Biden untuk memblokir TikTok, Trump sebenarnya telah memulai gerakan serupa. Pada tahun 2020, saat masih menjabat sebagai Presiden AS, Trump berupaya untuk memblokir TikTok dengan alasan keamanan nasional dan dampak negatifnya bagi generasi muda.
Selain di TikTok, Trump juga aktif di media sosial lainnya. Ia memiliki lebih dari 87 juta pengikut di platform X dan lebih dari 7 juta pengikut di Truth Social, platform media sosial yang dimilikinya.