Twitter Kini Resmi Izinkan Unggahan Porno di Platformnya
Twitter Kini Resmi Izinkan Unggahan Porno di Platformnya. Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, kini resmi mengizinkan unggahan konten dewasa. Aturan ini diumumkan sejak Mei lalu oleh pemilik baru platform tersebut, miliarder Elon Musk, melalui halaman Pusat Bantuan X.
Menurut pernyataan yang dirilis, “Konten Dewasa adalah materi apa pun yang diproduksi dan didistribusikan secara konsensual yang menggambarkan ketelanjangan orang dewasa atau perilaku seksual yang bersifat pornografi atau dimaksudkan untuk memicu gairah seksual.” Dengan pernyataan ini, X menegaskan bahwa konten semacam itu kini diizinkan di platform mereka, selama dibuat dan dibagikan secara sukarela oleh para pengguna dewasa.
Sejarah mencatat bahwa Twitter memang tidak pernah melarang secara eksplisit unggahan konten dewasa di platformnya. Namun, regulasi terbaru ini membawa perubahan yang lebih jelas dan resmi terkait kebijakan konten dewasa, dengan tujuan untuk mengatur lebih baik distribusi materi tersebut.
Regulasi terbaru ini juga diklaim sebagai bagian dari upaya X untuk meningkatkan kebijakan regulator terhadap platform di seluruh dunia. Salah satu tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mencegah anak-anak mengakses konten yang tidak pantas di media sosial. Dengan pengumuman ini, X berkomitmen untuk memastikan bahwa konten dewasa hanya bisa diakses oleh pengguna yang telah diverifikasi sebagai orang dewasa, guna melindungi anak-anak dari paparan materi yang tidak sesuai usia mereka.
Langkah ini menunjukkan bagaimana X, di bawah kepemimpinan Elon Musk, berusaha untuk menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan perlindungan pengguna muda. Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman sekaligus memberikan ruang bagi konten dewasa yang dibagikan secara sukarela oleh para kreator.
Dengan demikian, X tidak hanya memperkuat posisinya sebagai platform yang mendukung kebebasan berekspresi, tetapi juga menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dalam melindungi pengguna muda dari konten yang tidak sesuai.