China Larang Keras Influencer Pamer Kekayaan di Sosmed
China Larang Keras Influencer Pamer Kekayaan di Sosmed. China baru-baru ini meningkatkan upaya untuk menindak pengaruh yang memamerkan gaya hidup mewah demi keuntungan. Administrasi Siber China memulai kampanye untuk mengecilkan pengguna media sosial dari memamerkan kekayaan, seperti yang dilaporkan oleh Financial Times. Pengaruh seperti Wang Hongquanxing, sering disebut sebagai “Kim Kardashian China,” “Sister Abalone,” dan “Mr Bo,” telah memiliki akun mereka dibatasi.
Platform-media sosial utama di China, termasuk Weibo, Douyin, dan Xiaohongshu, telah menerapkan langkah-langkah untuk membatasi perilaku yang mencolok. Langkah-langkah ini termasuk melarang tampilan rumah mewah, mobil, uang tunai, dan anak-anak menggunakan barang mewah. Penindakan juga mencakup cerita yang dibuat-buat, dengan pengaruh seperti “Thurman Maoyibei” mendapat hukuman atas video viral palsu.
Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk menekan materialisme dan informasi yang keliru secara online. Dengan membatasi pengaruh yang mempromosikan kekayaan berlebihan dan menyebar cerita palsu, pihak berwenang China bertujuan untuk mempromosikan konten yang lebih bertanggung jawab dan autentik di platform-media sosial.
Penindakan ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas dalam masyarakat China tentang pengaruh materialisme yang berkembang dan penyebaran informasi yang keliru secara online. Dengan menargetkan pengaruh yang menghasilkan keuntungan dari memamerkan gaya hidup mewah dan menyebar cerita yang dibuat-buat, pihak berwenang berharap untuk mendorong lingkungan digital yang lebih seimbang dan bertanggung jawab secara sosial.
Namun, penindakan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berekspresi dan peran media sosial di China. Meskipun upaya untuk melawan materialisme dan informasi yang keliru patut diacungi jempol, beberapa kritikus berpendapat bahwa langkah-langkah ini juga dapat meredam ekspresi yang sah dan kreativitas di platform-media sosial.
Secara keseluruhan, penindakan China baru-baru ini terhadap pengaruh yang memamerkan gaya hidup mewah menggarisbawahi ketegangan yang terus berlangsung antara mengatur konten online dan menjunjung prinsip kebebasan berbicara dan berekspresi. Sementara pihak berwenang terus menghadapi tantangan ini, dampak dari tindakan ini terhadap lanskap digital China masih harus dilihat.