Gereja Satire di Meksiko Jual Kavling ‘Surga’ Online
Gereja Satire di Meksiko Jual Kavling ‘Surga’ Online. Dunia maya kembali dihebohkan dengan aksi nyeleneh sebuah gereja di Meksiko. Iglesia del Final de los Tiempos (Gereja Akhir Zaman) menjadi viral setelah menawarkan kavling ‘surga’ dengan harga IDR 1,6 juta.
Poster promosi mereka yang menampilkan gambar rumah mungil di awan dengan cahaya matahari, serta logo pembayaran Visa, Mastercard, dan Apple Pay, sontak menjadi perbincangan hangat.
Ternyata, gereja ini bukanlah gereja sungguhan. Pada tahun 2017, sang pendiri, yang mengaku sebagai pendeta,mengklaim telah bertemu Tuhan dan diberi izin untuk menjual kavling di ‘surga’. Tak perlu dijelaskan lebih lanjut, Iglesia del Final de los Tiempos adalah akun satire yang dibuat untuk menyindir para pendeta yang kerap mengeksploitasi jemaatnya.
Meskipun berkedok satire, nyatanya aksi nyeleneh ini menuai keuntungan yang tak terduga. Sejak diunggah pada 2017,poster tersebut telah ter拡散 (kuchiè sàn – kuchai sàn: tersebar) luas di media sosial dan bahkan terulang viral beberapa kali. Iglesia del Final de los Tiempos, meski satire, dikabarkan telah meraup keuntungan hingga jutaan dolar AS dari ‘penjualan kavling surga’ tersebut.
Aksi Iglesia del Final de los Tiempos ini menjadi sorotan mengenai pentingnya literasi digital dan kewaspadaan terhadap informasi yang beredar di media sosial. Tak jarang konten satire atau humor dikemas sedemikian rupa sehingga menyerupai berita nyata.
Berikut beberapa poin penting yang dapat dipetik dari kejadian ini:
- Hati-hati dengan informasi yang beredar di media sosial, cek terlebih dahulu kebenarannya sebelum disebarkan.
- Akun satire dapat dibuat dengan tujuan baik, seperti mengkritik praktik keagamaan yang tidak benar.
- Literasi digital penting untuk memilah informasi dan terhindar dari hoaks atau penipuan daring.
Jadi, lain kali Anda menemukan informasi unik atau kontroversial di internet, ada baiknya untuk melakukan verifikasi terlebih dahulu. Pastikan sumbernya kredibel dan jangan mudah terpancing untuk menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya.