Kenapa Remaja Dulu Lebih Tua Dibanding Remaja Sekarang?
Kenapa Remaja Dulu Lebih Tua Dibanding Remaja Sekarang? Pernahkah kamu menonton film atau sinetron jadul dan merasa heran dengan penampilan para remaja di masanya?Mereka tampak jauh lebih tua dibandingkan dengan remaja zaman sekarang yang hidup di era digital.
Ternyata, ada dua alasan di balik perbedaan penampilan ini:
1. Bias Seleksi
Alasan pertama adalah bias seleksi. Dalam film dan sinetron, para pemeran remaja umumnya dipilih berdasarkan penampilan yang sesuai dengan standar kecantikan pada masanya. Contohnya, di sinetron populer “Si Doel Anak Sekolahan”, karakter Doel yang diperankan oleh Rano Karno digambarkan sebagai mahasiswa teknik dengan kumis tebal.
Di era sekarang, penampilan seperti itu mungkin dianggap terkesan tua. Anak muda zaman sekarang umumnya lebih menyukai tampil tanpa kumis tebal dan jenggot. Ditambah lagi, mereka lebih sadar akan perawatan diri dengan menggunakan skincare, memiliki gaya rambut yang trendi, dan mengikuti gaya berpakaian modern.
Perbedaan inilah yang membuat kita, sebagai penonton dari masa kini, berasumsi bahwa remaja zaman dulu memang terlihat lebih tua.
2. Perbedaan Gaya Hidup dan Akses
Alasan kedua adalah perbedaan gaya hidup dan akses. Pada masa lampau, akses terhadap informasi dan produk kesehatan masih terbatas. Remaja zaman dulu mungkin lebih banyak terpapar sinar matahari, kurang menjaga pola makan, dan tidak memiliki akses terhadap produk skincare yang memadai.
Faktor-faktor ini dapat mempercepat proses penuaan dini, seperti munculnya keriput dan garis halus di wajah.
Sementara itu, remaja zaman sekarang umumnya memiliki gaya hidup yang lebih sehat dan akses yang lebih mudah terhadap informasi dan produk kesehatan. Hal ini membantu mereka untuk tampil lebih awet muda.
Penting untuk diingat bahwa kita tidak boleh melihat masa lalu dengan kacamata masa kini. Standar kecantikan dan gaya hidup selalu berubah seiring waktu.
Seperti yang dikatakan Michael Stevens dari Vsauce, bias seleksi dapat membuat kita salah mengartikan realitas masa lampau.
Jadi, lain kali ketika kamu menonton film atau sinetron jadul, cobalah untuk memahami konteks budayanya dan hindari menilainya dengan standar kecantikan masa kini.