Mt. Gox Bangkit dari Abu: Siap Bayar Kreditor Triliunan Rupiah
Mt. Gox Bangkit dari Abu: Siap Bayar Kreditor Triliunan Rupiah. Lebih dari satu dekade setelah bangkrut akibat serangan hacker besar-besaran, Mt. Gox, layanan perdagangan kripto asal Jepang, bersiap untuk membayar kembali para kreditornya. Kabar gembira ini membawa angin segar bagi para nasabah yang kehilangan aset kripto mereka dalam tragedi 2011 silam.
Kehilangan Fantastis dan Pemulihan Bersejarah
Pada tahun 2011, Mt. Gox mengalami serangan hacker besar-besaran yang mengakibatkan hilangnya 950.000 bitcoin milik nasabah. Kejadian ini menjadi salah satu perampokan kripto terbesar dalam sejarah dan menyebabkan Mt. Gox bangkrut pada Februari 2014.
Lebih dari satu dekade kemudian, secercah harapan muncul. Mt. Gox berhasil memulihkan 140.000 bitcoin, setara dengan 9 miliar USD atau 147,2 triliun rupiah pada nilai tukar saat ini. Dana ini akan dikembalikan kepada para kreditor, membawa kelegaan bagi mereka yang telah lama menanti.
Gregory Greene, salah satu kreditor, menyambut kabar ini dengan penuh sukacita. Setelah Mt. Gox bangkrut,Greene melayangkan gugatan terhadap bursa perdagangan kripto tersebut beserta mantan CEO-nya. Kini, usahanya membuahkan hasil dan dia akan menerima kembali aset kripto yang hilang.
Pembayaran Kripto dan Masa Depan Mt. Gox
Proses pembayaran kreditor akan dilakukan menggunakan kripto, bukan uang tunai. Hal ini menunjukkan kepercayaan Mt. Gox terhadap masa depan mata uang digital.
Meskipun bangkrut, Mt. Gox masih memiliki aset lain yang dapat digunakan untuk melunasi hutang. Masa depan Mt. Gox sendiri masih belum pasti, namun kemunculan kembali mereka untuk melunasi hutang merupakan langkah positif dan menunjukkan komitmen mereka untuk menyelesaikan masalah masa lalu.
Kisah Mt. Gox menjadi pengingat penting tentang risiko yang terkait dengan investasi kripto. Para investor perlu melakukan riset menyeluruh dan berhati-hati sebelum memilih platform perdagangan kripto.