Penerima Ginjal Babi Meninggal Dunia Setelah Dua Bulan . Lisa Pisano, pelopor di bidang xenotransplantasi, meninggal dunia pada hari Minggu, 7 Juli, menurut CNN. Sebelumnya,ia menjalani operasi inovatif yang mentransplantasikan ginjal babi hasil modifikasi genetik ke dalam tubuhnya.
Kisah Pisano adalah tentang keberanian dan ketabahan. Sebelum menjalani xenotransplantasi, ia telah menerima operasi pompa jantung mekanis pertama di dunia. Sayangnya, karena kondisi kesehatan bawaan yang parah, ia tidak memenuhi syarat untuk transplantasi ginjal manusia biasa.
Harapan Baru untuk Xenotransplantasi:
Partisipasi Pisano dalam operasi perintis ini menandai tonggak penting dalam xenotransplantasi, yaitu proses transplantasi organ dari hewan ke manusia. Bidang ini menawarkan harapan besar untuk mengatasi kekurangan organ donor yang kritis, terutama bagi mereka seperti Pisano yang menghadapi daftar tunggu panjang untuk transplantasi penyelamat hidup.
Ginjal yang ditransplantasikan, prosedur pertama sejenisnya di NYU Langone, bertujuan untuk mengatasi kekurangan organ ini. Untuk meminimalkan risiko penolakan, ginjal babi dimodifikasi secara genetik dan kelenjar timus babi juga ditanamkan untuk membantu tubuh Pisano menerima organ baru tersebut.
Mengenang Pasien Pelopor:
Meskipun operasi berhasil, tubuh Pisano mengalami komplikasi aliran darah ke ginjal yang ditransplantasikan, yang mengharuskan organ tersebut diangkat pada bulan Mei. Sayangnya, dia meninggal dunia dua bulan kemudian.
Dr. Robert Montgomery dari NYU Langone memberikan penghormatan atas keberanian dan sikap tidak mementingkan diri sendiri Pisano. Dia mengakui kontribusinya yang signifikan terhadap kemajuan kedokteran, operasi, dan xenotransplantasi. Meskipun perjalanannya akhirnya berakhir, semangat pelopor Lisa Pisano niscaya telah membuka jalan bagi kemajuan masa depan di bidang penting ini.
Masa Depan Xenotransplantasi:
Meskipun tantangan tetap ada, kasus Pisano memberikan data berharga bagi para peneliti. Kisahnya tidak hanya menyoroti potensi xenotransplantasi tetapi juga menggarisbawahi kebutuhan berkelanjutan untuk penelitian dan pengembangan untuk menyempurnakan proses dan memastikan keberhasilan jangka panjang. Berkat para pelopor seperti Lisa Pisano, masa depan xenotransplantasi terlihat penuh harapan, menawarkan secercah cahaya bagi mereka yang sangat membutuhkan organ penyelamat hidup.