Suhu Dingin Saat Malam Akibat Angin Monsun Australia. Menjelang puncak musim kemarau di bulan Juli hingga September, beberapa wilayah di Indonesia mungkin mengalami fenomena suhu dingin yang terasa lebih intens dibandingkan biasanya. Hal ini dijelaskan oleh Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, sebagai akibat dari pergerakan Angin Monsun Australia.
Angin Monsun Australia yang bertiup ke arah Benua Asia melewati Indonesia dan perairan Samudera Hindia membawa massa udara kering dan minim uap air. Kondisi ini, terutama pada malam hari, menyebabkan suhu udara mencapai titik minimumnya, sehingga terasa lebih dingin di beberapa wilayah, khususnya di selatan garis khatulistiwa.
“Suhu dingin ini merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi saat musim kemarau,” jelas Guswanto kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/7/2024).
Fenomena ini diperkuat dengan kondisi tutupan awan yang berkurang di siang hari, sehingga panas matahari yang terpancar ke bumi dapat dilepaskan secara maksimal, dan pada malam hari, tidak ada awan yang menghangatkan bumi,sehingga suhu udara turun lebih drastis.
Meskipun terasa dingin, fenomena ini tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan. Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan menggunakan pakaian yang hangat dan memperhatikan asupan makanan dan minuman.
Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan saat musim kemarau dengan suhu dingin:
- Gunakan pakaian yang hangat: Kenakan pakaian berlapis atau jaket saat beraktivitas di luar ruangan, terutama pada malam hari.
- Minum air putih yang cukup: Tetap terhidrasi dengan baik untuk menjaga tubuh tidak dehidrasi.
- Konsumsi makanan bergizi: Perbanyak konsumsi makanan bergizi seimbang untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Istirahat yang cukup: Tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh.
- Hindari paparan udara dingin yang berlebihan: Jika merasa kedinginan, segera masuk ke ruangan yang hangat.
Kesimpulan:
Fenomena suhu dingin menjelang puncak musim kemarau adalah hal yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dan menerapkan tips-tips di atas untuk meminimalisir dampak dari fenomena ini.