Tata Kelola dan Kesiapsiagaan Kunci Keamanan Siber
Tata Kelola dan Kesiapsiagaan Kunci Keamanan Siber. Serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) menjadi pengingat pentingnya tata kelola (security governance) dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman siber. Pakar IT Marsudi Wahyudi Kisworo menekankan bahwa fokus utama pengamanan sistem komputer terletak pada penerapan standar dan prosedur yang memadai.
“Security governance meliputi analisis risiko yang komprehensif, termasuk skenario pelanggaran keamanan, aktor,probabilitas, dan dampaknya,” jelas Marsudi.
Penanganan risiko harus mencakup berbagai aspek, mulai dari peralatan untuk pencegahan, pertahanan, dan deteksi,hingga prosedur yang harus dijalankan saat terjadi pelanggaran keamanan, seperti prosedur tanggap darurat dan pemulihan sistem.
“Kasus PDN dan beberapa kasus sebelumnya yang pernah saya tangani menunjukkan bahwa tidak adanya security plan yang baik menjadi penyebab utama penanganan yang tidak efektif saat terjadi pelanggaran keamanan,” ungkapnya.
Marsudi mengamati bahwa banyak organisasi, baik pemerintah maupun swasta, masih lalai dalam menyusun skenario dan rencana pemulihan bencana, bahkan tidak memiliki business continuity plan.
“Lebih parahnya lagi, banyak lembaga yang bahkan tidak memiliki cyber risk assessment, sehingga mereka baru panik ketika sistemnya sudah diretas,” tambahnya.
Keamanan siber bukan sekadar teknologi, tetapi juga budaya dan kesiapsiagaan. Oleh karena itu, Marsudi mendorong peningkatan kesadaran dan edukasi tentang keamanan siber di semua tingkatan, serta mendorong organisasi untuk menerapkan tata kelola dan prosedur yang memadai untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan respons terhadap insiden keamanan.
Berikut beberapa poin penting dari paparan Marsudi:
- Pentingnya tata kelola (security governance) dan analisis risiko yang komprehensif.
- Penanganan risiko harus mencakup berbagai aspek, dari peralatan hingga prosedur.
- Kesenjangan dalam skenario, rencana pemulihan bencana, dan business continuity plan masih marak.
- Peningkatan kesadaran dan edukasi tentang keamanan siber sangat diperlukan.
- Organisasi harus menerapkan tata kelola dan prosedur yang memadai untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan respons terhadap insiden keamanan.
Dengan menerapkan tata kelola dan kesiapsiagaan yang baik, organisasi dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap ancaman siber dan melindungi aset dan data mereka secara efektif.