Kades Wakatobi Kecewa Bule Perbaiki Jembatan Tanpa Koordinasi
Kades Wakatobi Kecewa Bule Perbaiki Jembatan Tanpa Koordinasi. Kepala Desa Samabahari, Wakatobi, Gamis, mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan Kristian Hansen, seorang bule asal Denmark, yang memperbaiki jembatan rusak di wilayahnya tanpa sepengetahuannya.
Gamis menjelaskan bahwa jembatan yang diperbaiki Hansen sebenarnya hanya bagian penghubung ke penginapan,bukan jalan umum.
Ia juga meluruskan bahwa yang diperbaiki hanya papan atas jembatan, bukan keseluruhan strukturnya. Menurut Gamis,jembatan tersebut masih layak digunakan untuk beberapa tahun ke depan.
Kekecewaan Gamis bukan karena niat baik Hansen, tapi karena kurangnya koordinasi dengan pihak desa. Gamis merasa bahwa seharusnya ia diberitahu terlebih dahulu tentang rencana perbaikan tersebut.
“Harusnya dia koordinasi dulu dengan saya. Saya kan kepala desanya,” ujar Gamis, seperti dikutip dari https://www.youtube.com/watch?v=AOxz5d8Nxak.
Di sisi lain, Gamis mengakui bahwa inisiatif Hansen patut diapresiasi. Ia juga menyebut bahwa warga setempat memang membutuhkan bantuan untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Sebelumnya, Hansen viral di media sosial karena menggalang dana Rp75 juta untuk memperbaiki jembatan dan atap rumah di Kampung Terapung Sampela, Wakatobi. Aksi ini dilakukannya setelah ia prihatin melihat kondisi yang membahayakan keselamatan warga lokal.
Kisah ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi dan komunikasi yang baik dalam melakukan aksi sosial. Meskipun niat baik, tanpa koordinasi yang tepat, aksi tersebut bisa menimbulkan kesalahpahaman dan bahkan kontraproduktif.
Berikut beberapa poin penting dari artikel ini:
- Kades Samabahari kecewa karena bule Denmark memperbaiki jembatan tanpa koordinasi.
- Jembatan yang diperbaiki hanya bagian penghubung ke penginapan dan masih layak pakai.
- Pentingnya koordinasi dan komunikasi dalam melakukan aksi sosial.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.