Senjata AR-556 yang Terkait Percobaan Pembunuhan Trump. Insiden penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump di Pennsylvania pekan lalu melibatkan senapan semi-otomatis ‘bergaya AR-‘, yang diketahui memiliki kemiripan dengan senjata tempur militer M-16.
Menurut laporan, senjata yang diduga dipakai dalam percobaan pembunuhan Trump adalah model Ruger AR-556, yang merupakan varian dari senjata jenis AR-15. Selama ini, berbagai varian senjata AR-15 telah digunakan dalam sejumlah penembakan massal di Amerika Serikat.
Sebagaimana diketahui, senapan semi-otomatis AR-15 memiliki desain dan mekanisme yang sangat mirip dengan senapan otomatis militer M-16. Meski tidak selengkap M-16, senjata AR-15 juga mampu menembakkan proyektil secara beruntun dalam tempo cepat.
Contohnya, serangan penembakan massal di Las Vegas pada Oktober 2017 yang menewaskan 60 orang, serta insiden serangan anti-LGBTQ+ di Colorado Springs pada November 2022 yang menewaskan lima orang, keduanya dilakukan dengan menggunakan senjata jenis AR-15.
Dalam kasus penembakan Trump, FBI mengungkapkan bahwa senapan Ruger AR-556 yang dipakai oleh tersangka Thomas Matthew Crooks dibeli secara legal oleh ayahnya. Namun, motif sebenarnya dari aksi Crooks masih terus diselidiki.
Agen spesial FBI Kevin Rojek menegaskan bahwa pihaknya belum menemukan indikasi Crooks mengalami gangguan mental. Saat ini, otoritas masih fokus menyelidiki pergerakan dan aktivitas Crooks dalam beberapa waktu sebelum insiden penembakan terjadi.
Sebagai informasi tambahan, senapan AR-15 pada awalnya adalah rancangan Colt AR-15 yang mayoritas patennya telah kadaluarsa pada tahun 1977. Sejak saat itu, banyak produsen senjata lain yang memproduksi varian serupa dengan berbagai nama, meski Colt tetap mempertahankan merek dagangnya.
Ruger AR-556 yang diduga digunakan dalam penembakan Trump merupakan salah satu varian ‘entry-level’ dari senjata AR-15, yang dikenalkan pada tahun 2014 dengan harga sekitar Rp 11,3 juta per unit.
Senjata AR-556 yang Terkait Percobaan Pembunuhan Trump